STUDI INTERAKSI MOLEKUL KOMPONEN MINYAK NILAM DENGAN RESEPTOR OLFAKTORI SEBAGAI REPELLENT NYAMUK CULEX sp SECARA IN SILICO DAN IN VITRO
Ersalina Nidianti, Edi Priyo Utomo, Toto Himawan
Vol. 1 No. 2 (2014) pp. 227 - 233
ABSTRAK
Komponen
minyak nilam terdiri dari komponen mayor seperti patcholi alkohol dan komponen
minor seperti patchoulen, α-guaien, syechellen, kariofilen dll.
Komponen-komponen minor tersebut dapat berpotensi sebagai repellent (penolak)
ataupun sebagai atraktan (penarik) terhadap insekta. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui aktivitas repellensi nyamuk Culex sp dengan menggunakan
minyak nilam secara in silico dan in vitro.
Kata
kunci:
Kimia Komputasi, Minyak Nilam, Repellent
PENDAHULUAN
Nyamuk
merupakan salah satu serangga yang berukuran kecil yang dapat bertindak sebagai
vektor penularan suatu penyakit. Diseluruh dunia, dilaporkan terdapat sekitar
3100 spesies nyamuk dari 34 genus. Sedangkan di Indonesai terdapat 457 spesies
nyamukUntuk menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh adanya kontak antara
manusia dengan vektor nyamuk digunakan bahan-bahan yang bersifat mengusir atau
menolak yang dikenal dengan istilah repellent. Repellent yang dijual dipasaran
mengandung bahan kimia yang beranekaragam, salah satunya adalah
N,N-dietil-3-metil-benzamida (DEET). Akhir-akhir ini telah diketahui bahwa DEET
memiliki sifat negatif antara lain bersifat iritan terhadap kulit dan
membahayakan bagi pemakainya
Komponen
minyak nilam terdiri dari komponen mayor seperti patcholi alkohol dan komponen
minor seperti patchoulen, α-guaien, syechellen, kariofilen dll.
Komponen-komponen minor tersebut dapat berpotensi sebagai repellent (penolak)
ataupun sebagai atraktan (penarik) terhadap insekta. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui aktivitas repellensi nyamuk Culex sp dengan menggunakan
minyak nilam secara in silico dan in vitro.
Komponen mayor penyusun minyak
atsiri nilam antara lain patchouli alkohol dan komponen minor antara lain
kariofilen, patchoullen, α-guaiene, syechellen dll. Meskipun
diketahui bahwa patchouli alkohol berpotensi sebagai repellent namun
komponen-komponen lain seperti patchoullen, α-guaiene, syechellen, kariofilen
belum diketahui aktivitas repellensinya, sehingga dalam penelitian ini akan
dilakukan penentuan aktivitas repellensi minyak nilam yang telah diambil fraksi
patchouli alkoholnya.
Interaksi suatu senyawa bioaktif
dengan reseptor dapat dilakukan melalui pemodelan (in silico) komponen minyak
nilam diasumsikan sebagai senyawa bioaktif (ligan) yang akan berinteraksi
dengan protein olfaktori nyamuk Culex (reseptor) penelitian ini dilakukan
standarisasi melalui visualisasi proses docking. Interaksi tersebut akan
menghasilkan nilai konstanta inhibisi (Ki) atau konstanta disosiasi (Kd)
melalui persamaan sebagai berikut [6] : ΔG = RT ln Ki
Dengan
keterangan yaitu sebagai berikut :
R
= Konstanta gas ideal
T
= Suhu (oK)
Ki
= Konstanta Inhibisi = Konstanta disosiasi
METODE
PENELITIAN
uBahan
dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah reseptor olfaktori nyamuk Culex sp yang struktur
kuartenernya diunduh dari www.pdb.org dengan kode akses 3OGN sedangkan ligan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ligan komponen minyak nilam terdiri dari
komponen minor (α-guaine, α-patchoulen, velensen, kariofilen,
syechellen) serta digunakan ligan pembanding yaitu DEET, ligan tersebut diunduh
dari www.ncbi.nml.nih.gov/pccoumpond, minyak nilam hasil destilasi fraksinasi
yang tidak mengandung komponen patchouli alkohol, Anti nyamuk merek autan,
larva nyamuk Culex sp serta glukosa.
Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat keras leptop spesifikasi
processor pentium i3 core 1,6 GHz, seperangkat software Python 2.5.1,
HyperChem, PyMOL delano Scientfic, Discovery Studio Visualizer 1.5,
Autodocktools 1.5.4, Analisis probit, serta kandang uji yang terbuat dari flexi
glass dengan ukuran (50x18x30) cm.
uMetoda
In Silico
Penelitian
secara in silico dilakukan dengan cara mempersiapkan ligan, ligan yang
digunakan merupakan ligan yang dipilih sebagai calon repellent meliputi α-guaine, α- patchoulen, vellensen, kariofilen,
syechellen serta DEET struktur 3 Dimensinya.
uMetoda
In Vitro
Penelitian yang dilakukan secara in
vitro yaitu dengan membuat larutan formula repellent yang dilakukan dengan cara
pengenceran bertingkat dengan menggunakan pelarut etanol dan minyak nilam hasil
destilasi fraksinasi yang tidak mengandung komponen patchouli alkohol. Larutan formula repellent menggunakan variasi
konsentrasi yaitu 1000 ppm, 500 ppm, 100 ppm, dan 10 ppm.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan secara in
vitro diperoleh data yang akan dianalisis secara statistik melalui analisis
regresi probit untuk memperoleh nilai konsentrasi efektif (EC50).
HASIL
DAN PEMBAHASAN
uPenelitian
secara In Silico
Berdasarkan hasil penelitian secara
in silico digunakan ligan DEET serta komponen minyak nilam meliputi α-guaine, α-patchoulen, velensen, kariofilen,
syechellen serta digunakan makromolekul olfaktori nyamuk Culex sp diperoleh
nilai Kd ≈ Ki.
uPenelitian
secara In Vitro
Daya repellensi minyak nilam hasil
uji aktivitas repellent dengan pengulangan sebanyak 5 kali terdeteksi pada
konsentrasi 10 ppm diperoleh nilai sebesar 34,90 %; 100 ppm diperoleh nilai
sebesar 65,47 %; 500 ppm diperoleh nilai sebesar 80,56%; dan 1000 ppm diperoleh
nilai sebesar 91,22 %. Nilai DR (Daya Repellent) terbesar pada konstrasi 1000
ppm, hal ini menunjukkan bahwa pada konsentrasi 1000 ppm nyamuk Culex sp
semakin sedikit untuk hinggap pada media kapas, sehingga konsentrasi 1000 ppm
merupakan konsentrasi optimum minyak nilam sebagai repellent serta menghasilkan
daya repellent yang terbaik jika dibandingkan dengan konsentrasi 10 ppm, 100
ppm maupun 500 ppm. Penelitian secara in vitro diperoleh konsentrasi efektif
larutan formula terhadap nyamuk Culex sp sebagai repellent yang dinyatakan
sebagai EC50 diperoleh nilai EC50 sebesar 6,19 ± 0,55 ppm.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadi UK., Koesharto FX., 2006,
Nyamuk Dlam Sigit SH, Hadi UK, editor. Hama Permukiman Indonesia, Pengenalan,
Biologi dan Pengendalian UKPHP, FKH-IPB, Bogor.
Perich, MJ., 2000, Basic of
mosquito-borne Diasease and the Mosquito Vectors, Research Project, Dept of
Entomology Louisiana State University Ag Center.
Kardinan,A., 2003, Tanaman dan
Pembunuh Nyamuk, Penerbit Agromedia Pustaka, Jakarta.
Sastrohamidjojo, H., 2002, Kimia
Minyak Atsiri, Penerbit FMIPA UGM,
Jogjakarta.
Grainge, M and S, Ahmed.,1987,
Handbook of Plants with Pest Control Properties, A- Wiley Interscience
publication, New York.
Leach, AR,. Shoichet BK., 2006,
Prediction of Protein – Ligan
Interactions, Docking and Scoring successes and gaps. J. Med.Chem No 20 Vol 49.
Vogt, R. G. 2008. Biochemical
Diversity of Odor Detection OBPs, ODEs and SNMPs. Dept of Biological Sciences
University of South Carolina, (Online) http://www.biol.sc,edu/
vogt/vogt.pdf Diakses tanggal 3 Januari
2014.