Selasa, 22 Maret 2016

Seleksi Terhadap Pegawai

Proses Seleksi Terhadap Pegawai
Oleh: Mutiara Zulul Fadilla

Untuk memperoleh pegawai yang tepat, diperlukan metode seleksi pegawai yang efektif. Namun kenyataannya, untuk dapat menentukan dan memilih pegawai sesuai dengan yang diharapkan organisasi, sebenarnya tidak dapat digantungkan pada metode seleksi pegawai yang efektif semata-mata, tetapi juga banyak dipengaruhi faktor lain, misalnya analisis pekerjaan. Suatu metode pegawai yang efektif merupakan hal penting untuk menentukan dan memilih pegawai yang paling sesuai dengan harapan organisasi. Sebaliknya, apabila dalam analisis pekerjaan tidak dapat ditetapkan syarat ketenagakerjaannya secara tepat, organisasi tidak akan memperoleh pegawai yang tepat, karena seleksi pegawai diadakan berdasarkan analisis pekerjaan.

Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang kualifikasi dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan.

Menurut Para Ahli

§  Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua bagian, yaitu yang akan diterima atau yang ditolak.
§  Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang akan diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahan bersangkutan.

Tujuan Seleksi tersebut diantaranya :
§  Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan.
§  Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
§  Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat.
§  Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
§  Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima

 Kriteria Dasar Seleksi
Agar seleksi pegawai mencapai sasaran yang diharapkan, harus mempertimbangkan prinsip-prinsip rasional, ilmiah dan objektif.

 a.        Prinsip Rasional
Maksudnya, metode dan prosedur yang ditempuh dalam seleksi pegawai dapat diterima akal sehat dan tidak terkesan dibuat-buat dengan maksud menyulitkan calon pegawai. Oleh karena itu, agar metode dan prosedur seleksi pegawai rasional, perlu ditangani oleh yang benar-benar profesional sehingga tahu lingkup seleksi pegawai.

b.       Prinsip Ilmiah

Seleksi pegawai dilakukan sesuai dengan prosedur dan tahapan ilmiah, yakni ditujukan untuk memperoleh konklusi ilmiah berdasarkan postulat dan prasuposisi ilmiah tertentu. Artinya, seleksi pegawai dilakukan melalui tahapan:

1)   Mendefinisikan masalah;
2)   Menyatakan tujuan;
3)   Merumuskan hipotesis;
4)    Mengumpulkan data (verifikasi empiris);
5)   Mengklasifikasi, menganalisis, dan interpretasi hasil analisis;
6)  Menarik kesimpulan, menggeneralisasikan, dan menyatakan kembali atau mengembangkan hipotesis baru.

c.        Prinsip Objektif
Prinsip objektif berarti dalam seleksi pegawai selalu berpihak pada kenyataan yang ada. Pengaruh subjek dalam membuat uraian/deskripsi pekerjaan dan analisis seharusnya dilepaskan, meskipun tidak mungkin mendapatkan objektivitas yang absolut. Dengan kata lain, objektivitas dalam seleksi pegawai adalah kesimpulan yang diambil sebagai hasil penelaahan, minimum hasil observasi meskipun sifatnya hanya sementara. Objektif tidak bergantung pada faktor yang subjektif sifatnya, seperti agama, hubungan keluarga, suku, dan marga. Kriteria dasar seleksi pegawai yang diperlukan untuk memperoleh pegawai yang berdaya guna dan berhasil guna serta profesionalisme, minimum harus memenuhi syarat: (a) Berpedoman pada laporan analisis pekerjaan dan rencana perekrutan pegawai; (b) Efisien dan efektif; (c) Memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku; (d) Dilakukan secara objektif dan jujur, dan (e) Dilakukan dengan professional

PROSES SELEKSI
Terdapat empat komponen dalam suatu proses seleksi tersebut :
1.    Kuantitas (jumlah) tenaga kerja yang dibutuhkan,
2.    Standard kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan,
3.    Kualifikasi dari sejumlah calon tenaga kerja,

Proses seleksi calon tenaga kerja di perusahaan di Indonesia bervariasi. Namun secara garis besar, proses seleksi berlangsung sesuai dengan tahapan-tahaan sebagai berikut:
  1. Seleksi atas surat lamaran.
  2. Wawancara awal.
  3. Penilaian akhir.
  4. Pemberitahuan dan wawancara akhir.
  5. Pemberitahuan
Macam-macam tes
  1. Knowledge test (tes pengetahuan) yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan.
  2. Performance test yaitu bentuk tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegangnya. Sebagai contoh, tes mengetik untuk calon pengetik.
  3. Psychological test
 KESIMPULAN
  1. Seleksi adalah suatu proses meneliti dan memilih dari sekelompok pelamar yang didapat dari berbagai sumber untuk mendapatkan pelamar yang paling sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Seleksi merupakan suatu proses untuk memilih calon tenaga kerja yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajemen tidak menghendaki menerima pegawai yang tidak cakap dan yang akan cepat keluar sebab dapat menimbulkan kerugian yang besar.
  2. Dalam proses seleksi terdapat beberapa tahap, antara lain:
1.    Seleksi atas surat lamaran.
2.    Wawancara awal
3.    Penilaian akhir
4.    Pemberitahuan dan wawancara akhir
5.    Penerimaan


http://literaturekonomi.blogspot.co.id/2010/04/manajemen-sumberdaya-manusia-bab-v.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar