Proses Seleksi Terhadap Pegawai
Oleh: Mutiara Zulul Fadilla
Untuk memperoleh pegawai yang tepat, diperlukan
metode seleksi pegawai yang efektif. Namun kenyataannya, untuk dapat menentukan
dan memilih pegawai sesuai dengan yang diharapkan organisasi, sebenarnya tidak
dapat digantungkan pada metode seleksi pegawai yang efektif semata-mata, tetapi
juga banyak dipengaruhi faktor lain, misalnya analisis pekerjaan. Suatu metode
pegawai yang efektif merupakan hal penting untuk menentukan dan memilih pegawai
yang paling sesuai dengan harapan organisasi. Sebaliknya, apabila dalam
analisis pekerjaan tidak dapat ditetapkan syarat ketenagakerjaannya secara
tepat, organisasi tidak akan memperoleh pegawai yang tepat, karena seleksi
pegawai diadakan berdasarkan analisis pekerjaan.
Seleksi adalah usaha pertama yang dilakukan
perusahaan untuk memperoleh karyawan yang kualifikasi dan kompeten yang akan
menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan.
Menurut
Para Ahli
§ Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu
proses ketika calon karyawan dibagi dua bagian, yaitu yang akan diterima atau
yang ditolak.
§ Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu
kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang akan diterima atau ditolak untuk
menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu
dari setiap perusahan bersangkutan.
Tujuan
Seleksi tersebut diantaranya :
§ Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu
jabatan/ pekerjaan.
§ Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan.
§ Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai
minat.
§ Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi.
§ Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak
diterima
Kriteria
Dasar Seleksi
Agar seleksi pegawai
mencapai sasaran yang diharapkan, harus mempertimbangkan prinsip-prinsip
rasional, ilmiah dan objektif.
a. Prinsip
Rasional
Maksudnya, metode dan
prosedur yang ditempuh dalam seleksi pegawai dapat diterima akal sehat dan
tidak terkesan dibuat-buat dengan maksud menyulitkan calon pegawai. Oleh karena
itu, agar metode dan prosedur seleksi pegawai rasional, perlu ditangani oleh yang
benar-benar profesional sehingga tahu lingkup seleksi pegawai.
b. Prinsip
Ilmiah
Seleksi pegawai
dilakukan sesuai dengan prosedur dan tahapan ilmiah, yakni ditujukan untuk
memperoleh konklusi ilmiah berdasarkan postulat dan prasuposisi ilmiah tertentu.
Artinya, seleksi pegawai dilakukan melalui tahapan:
1)
Mendefinisikan masalah;
2) Menyatakan
tujuan;
3) Merumuskan
hipotesis;
4)
Mengumpulkan data (verifikasi empiris);
5)
Mengklasifikasi, menganalisis, dan interpretasi hasil analisis;
6) Menarik
kesimpulan, menggeneralisasikan, dan menyatakan kembali atau mengembangkan
hipotesis baru.
c. Prinsip
Objektif
Prinsip objektif
berarti dalam seleksi pegawai selalu berpihak pada kenyataan yang ada. Pengaruh
subjek dalam membuat uraian/deskripsi pekerjaan dan analisis seharusnya
dilepaskan, meskipun tidak mungkin mendapatkan objektivitas yang absolut.
Dengan kata lain, objektivitas dalam seleksi pegawai adalah kesimpulan yang
diambil sebagai hasil penelaahan, minimum hasil observasi meskipun sifatnya
hanya sementara. Objektif tidak bergantung pada faktor yang subjektif sifatnya,
seperti agama, hubungan keluarga, suku, dan marga. Kriteria dasar seleksi
pegawai yang diperlukan untuk memperoleh pegawai yang berdaya guna dan berhasil
guna serta profesionalisme, minimum harus memenuhi syarat: (a) Berpedoman pada
laporan analisis pekerjaan dan rencana perekrutan pegawai; (b) Efisien dan
efektif; (c) Memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku; (d) Dilakukan
secara objektif dan jujur, dan (e) Dilakukan dengan professional
PROSES SELEKSI
Terdapat empat komponen
dalam suatu proses seleksi tersebut :
1. Kuantitas (jumlah) tenaga kerja yang dibutuhkan,
2. Standard kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan,
3. Kualifikasi dari sejumlah calon tenaga kerja,
Proses seleksi calon
tenaga kerja di perusahaan di Indonesia bervariasi. Namun secara garis besar,
proses seleksi berlangsung sesuai dengan tahapan-tahaan sebagai berikut:
- Seleksi atas surat lamaran.
- Wawancara awal.
- Penilaian akhir.
- Pemberitahuan dan wawancara
akhir.
- Pemberitahuan
Macam-macam
tes
- Knowledge test (tes
pengetahuan) yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang
dimiliki para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan
kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan.
- Performance test yaitu bentuk
tes yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa
bagian pekerjaan yang akan dipegangnya. Sebagai contoh, tes mengetik untuk
calon pengetik.
- Psychological test
KESIMPULAN
- Seleksi adalah suatu proses
meneliti dan memilih dari sekelompok pelamar yang didapat dari berbagai
sumber untuk mendapatkan pelamar yang paling sesuai dengan posisi yang
ditawarkan. Seleksi merupakan suatu proses untuk memilih calon tenaga
kerja yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajemen tidak
menghendaki menerima pegawai yang tidak cakap dan yang akan cepat keluar
sebab dapat menimbulkan kerugian yang besar.
- Dalam proses seleksi terdapat
beberapa tahap, antara lain:
1. Seleksi atas surat lamaran.
2. Wawancara awal
3. Penilaian akhir
4. Pemberitahuan dan wawancara akhir
5. Penerimaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar